Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam bahasa Inggris, Education yang berarti pendidikan berasal dari kata Educate
yang berarti memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan
mengembangkan (to evolve, to develop).
Dari pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah memberi latihan untuk meningkatkan
dan mengembangkan diri.
Pengertian Psikologi
Pendidikan
Menurut Arthur S. Reber
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah pendidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah pendidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses
tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
Psikologi Pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan
pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan
psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi
pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan
berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak
dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat . Menurut
Witherington, Pengertian Psikologi pendidikan adalah studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan manusia.
Pengertian Teknologi
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia,Teknologi adalah:
v 1.
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan
v 2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan
pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah
tentang kemampuan mengendalikan api
telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda
telah membantu manusia dalam perjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Seiring
waktu berjalan, teknologi pun mengalami perkembangan, contohnya kita dapat
menikmati sarana komunikasi seperti surat,faksimile, telepon, telepon genggam,
hingga internet. Hal ini telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi
dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Tetapi tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata
penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan
sampai senjata nuklir. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita mendengar berita bahwa anak-anak pada usia Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas sudah menyalahgunakan internet seperti mengakses gambar maupun video porno yang seharusnya belum layak dilihat dalam usia mereka. Dan tidak jarang ada yang menggunakan internet untuk bermain permainan online yang malah menyita waktu belajar mereka.
Internet merupakan suatu bentuk perkembangan
teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini. Meskipun ada hal negatif yang dapat ditimbulkan oleh internet, namun masih banyak hal positif yang bisa
dilakukan dengan internet, misalnya pencarian informasi tak terbatas, fasilitas
chat dan email untuk berkomunikasi dan bertukar
informasi di seluruh dunia.
Pendidikan dan Teknologi
Pembelajaran melalui internet dapat diberikan dalam beberapa format, di antaranya
adalah:
- Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving feedback, electronic discussion group).
- Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group
- Downloading of course materials or tutorials
- Interactive tutorials on the Web
- Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) system or Internet Relay Chat.
Walau bagaimanapun peran seorang guru tidak bisa digantikan oleh
internet. Namun seorang Guru dapat menggunakan media internet untuk
memfasilitasi para siswanya. Melalui internet para siswa dapat mencari
bermacam-macam informasi yang bermakna bagi kehidupannya. Dengan adanya
internet siswa dituntut untuk aktif dan mandiri dalam kegiatan belajar dengan
mencari informasi di internet dan mendiskusikannya dengan tim sesama siswa dan
guru sebagai fasilitator. Dengan Internet, para siswa juga dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat bertukar pendapat yang berdampak menambah wawasan siswa tersebut. Internet juga dapat menghemat waktu dan biaya untuk mencari materi yang dibutuhkan untuk belajar.
Meskipun kemajuan teknologi internet dapat
memberikan pengaruh positif tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat
memberikan dampak negatif bagi para siswa, maka dari itu para guru diharapkan
tetap mengarahkan dan membimbing siswa di saat siswa mencari dan menemukan
sumber informasi, agar mengarah ke pemahaman yang bersifat positif.
Contoh Bidang Pendidikan Menggunakan Teknologi
Sekarang ini sudah banyak sekolah maupun perguruan tinggi di luar negeri yang menggunakan internet sebagai sarana pembelajaran, baik itu antar daerah ataupun antar negara. Bahkan ada kuliah online yang gratis dan dapat di akses dengan mudah oleh siapa saja.Kabarnya Indonesia akan mencoba menyelenggarakan Ujian Nasional secara online pada tahun 2015 mendatang. Namun Indonesia harus memperhatikan jaringan internet yang harus dapat menembus sampai ke pelosok Indonesia, sehingga dapat dilakukan secara serentak dan merata. berikut ini ada beberapa artikel yang dikutip yang menjelaskan perihal tersebut:
2015, Ujian Nasional Digelar
Online
JAKARTA–
Ujian nasional (UN) akan dilaksanakan secara online mulai tahun depan. Nanti
tidak ada lagi naskah kertas di atas meja karena siswa akan mengerjakan soal
secara langsung di depan komputer.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, mulai2015akanditerapkan UN dengan computer based test. Pemerintah akan menunjuk salah satu sekolah di tingkat kecamatan sebagai pusat tempat ujian. ”UN akan online dan offline. Soalnya akan dibuat lebih canggih, tanpa perlu ada kertas-kertas yang dicetak,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, kemarin.
Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, saat ini Kemendikbud sedang membuat sistem trial and error. Kemendikbud akan mencoba beberapa tes untuk mengetahui kemungkinan kegagalan. Mengenai infrastruktur komputer, dia mengklaim tidak akan ada masalah karena setiap sekolah negeri sudah mempunyai komputer sendiri. Kemungkinan di satu provinsi akan ditunjuk 10–30 sekolah sebagai pusat tempat ujian. Belum dapat dipastikan apakah hasil UN dapat diketahui setelah selesai ujian.
Namun, tanggal tes akan dibuat berbeda per masing-masing sekolah. Masyarakat juga diminta jangan khawatir ada kebocoran karena variasi soal akan dibuat lebih banyak lagi oleh perguruan tinggi sehingga setiap siswa akan menerima soal yang berbeda- beda. ”Jika memang diperlukan kerja sama dengan Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) maka akan kami lakukan.”
Musliar menyebutkan, sistem online ini akan menghemat anggaran negara untuk UN. Anggaran UN akan dihemat sebesar 50% dari anggaran UN tahun ini Rp580 miliar. Penghematan terjadi karena tidak ada pencetakan naskah soal dan lembar jawaban, dan juga pengawasan distribusi soal dan lembar jawaban. Pemerintah juga berkeyakinan sistem Online akan menjadikan UN yang bermutu, bermartabat, dan bermanfaat. Anggota Komisi X DPR Rohmani tidak setuju dengan sistem online ini.
Pasalnya, tes uji kompetensi guru (UKG) yang hanya diikuti 600.000 guru saja semrawut. Akibat koneksi internet buruk, banyak guru yang tidak lulus uji kompetensi tersebut. Selain itu, jaringan data pokok pendidikan (dapodik) saja masih banyak yang meributkan karena tunjangan guru banyak yang telat. Lalu, jika nanti UN akan online, siapa yang dapat menjamin tidak ada masalah yang dapat merugikan siswa.
Ketua Bidang Litbang Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mohammad Abduhzen meminta pemerintah tidak perlu mengganti sistem UN dengan online. Semestinya yang diperbaiki oleh pemerintah adalah model evaluasi sistem belajar siswa yang lebih rasional daripada UN.
Pemerintah juga diminta mencari sistem ujian yang mudah dipertanggungjawabkan karena UN menjadikan siswa nekat menyontek dan guru nekat memberikan bocoran jawaban.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, mulai2015akanditerapkan UN dengan computer based test. Pemerintah akan menunjuk salah satu sekolah di tingkat kecamatan sebagai pusat tempat ujian. ”UN akan online dan offline. Soalnya akan dibuat lebih canggih, tanpa perlu ada kertas-kertas yang dicetak,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, kemarin.
Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, saat ini Kemendikbud sedang membuat sistem trial and error. Kemendikbud akan mencoba beberapa tes untuk mengetahui kemungkinan kegagalan. Mengenai infrastruktur komputer, dia mengklaim tidak akan ada masalah karena setiap sekolah negeri sudah mempunyai komputer sendiri. Kemungkinan di satu provinsi akan ditunjuk 10–30 sekolah sebagai pusat tempat ujian. Belum dapat dipastikan apakah hasil UN dapat diketahui setelah selesai ujian.
Namun, tanggal tes akan dibuat berbeda per masing-masing sekolah. Masyarakat juga diminta jangan khawatir ada kebocoran karena variasi soal akan dibuat lebih banyak lagi oleh perguruan tinggi sehingga setiap siswa akan menerima soal yang berbeda- beda. ”Jika memang diperlukan kerja sama dengan Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) maka akan kami lakukan.”
Musliar menyebutkan, sistem online ini akan menghemat anggaran negara untuk UN. Anggaran UN akan dihemat sebesar 50% dari anggaran UN tahun ini Rp580 miliar. Penghematan terjadi karena tidak ada pencetakan naskah soal dan lembar jawaban, dan juga pengawasan distribusi soal dan lembar jawaban. Pemerintah juga berkeyakinan sistem Online akan menjadikan UN yang bermutu, bermartabat, dan bermanfaat. Anggota Komisi X DPR Rohmani tidak setuju dengan sistem online ini.
Pasalnya, tes uji kompetensi guru (UKG) yang hanya diikuti 600.000 guru saja semrawut. Akibat koneksi internet buruk, banyak guru yang tidak lulus uji kompetensi tersebut. Selain itu, jaringan data pokok pendidikan (dapodik) saja masih banyak yang meributkan karena tunjangan guru banyak yang telat. Lalu, jika nanti UN akan online, siapa yang dapat menjamin tidak ada masalah yang dapat merugikan siswa.
Ketua Bidang Litbang Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mohammad Abduhzen meminta pemerintah tidak perlu mengganti sistem UN dengan online. Semestinya yang diperbaiki oleh pemerintah adalah model evaluasi sistem belajar siswa yang lebih rasional daripada UN.
Pemerintah juga diminta mencari sistem ujian yang mudah dipertanggungjawabkan karena UN menjadikan siswa nekat menyontek dan guru nekat memberikan bocoran jawaban.
Neneng Zubaidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar