Rabu, 12 Maret 2014

Psikologi Pendidikan dan Teknologi



Pengertian Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam bahasa Inggris, Education yang berarti pendidikan berasal dari kata Educate yang berarti memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah memberi latihan untuk meningkatkan dan mengembangkan diri.


Pengertian Psikologi Pendidikan
 
Menurut Arthur S. Reber
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah pendidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat . Menurut  Witherington, Pengertian Psikologi pendidikan adalah  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.


Pengertian Teknologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,Teknologi adalah:

v  1. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan
v  2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam perjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Seiring waktu berjalan, teknologi pun mengalami perkembangan, contohnya kita dapat menikmati sarana komunikasi seperti surat,faksimile, telepon, telepon genggam, hingga internet. Hal ini telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita mendengar berita bahwa anak-anak pada usia Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas sudah menyalahgunakan internet seperti mengakses gambar maupun video porno yang seharusnya belum layak dilihat dalam usia mereka. Dan tidak jarang ada yang menggunakan internet untuk bermain permainan online yang malah menyita waktu belajar mereka.
Internet merupakan suatu bentuk perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini. Meskipun ada hal negatif yang dapat ditimbulkan oleh internet, namun masih banyak hal positif yang bisa dilakukan dengan internet, misalnya pencarian informasi tak terbatas, fasilitas chat dan email untuk berkomunikasi dan bertukar informasi di seluruh dunia.

Pendidikan dan Teknologi
Pembelajaran melalui internet dapat diberikan dalam beberapa format, di antaranya adalah:
  1. Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving feedback, electronic discussion group).
  2. Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group
  3. Downloading of course materials or tutorials
  4. Interactive tutorials on the Web
  5. Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) system or Internet Relay Chat.
Walau bagaimanapun peran seorang guru tidak bisa digantikan oleh internet. Namun seorang Guru dapat menggunakan media internet untuk memfasilitasi para siswanya. Melalui internet para siswa dapat mencari bermacam-macam informasi yang bermakna bagi kehidupannya. Dengan adanya internet siswa dituntut untuk aktif dan mandiri dalam kegiatan belajar dengan mencari informasi di internet dan mendiskusikannya dengan tim sesama siswa dan guru sebagai fasilitator. Dengan Internet, para siswa juga dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat bertukar pendapat yang berdampak menambah wawasan siswa tersebut. Internet juga dapat menghemat waktu dan biaya untuk mencari materi yang dibutuhkan untuk belajar.
Meskipun kemajuan teknologi internet dapat memberikan pengaruh positif tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat memberikan dampak negatif bagi para siswa, maka dari itu para guru diharapkan tetap mengarahkan dan membimbing siswa di saat siswa mencari dan menemukan sumber informasi, agar mengarah ke pemahaman yang bersifat positif.


Contoh Bidang Pendidikan Menggunakan Teknologi

Sekarang ini sudah banyak sekolah maupun perguruan tinggi di luar negeri yang menggunakan internet sebagai sarana pembelajaran, baik itu antar daerah ataupun antar negara. Bahkan ada kuliah online yang gratis dan dapat di akses dengan mudah oleh siapa saja.Kabarnya Indonesia akan mencoba menyelenggarakan Ujian Nasional secara online pada tahun 2015 mendatang. Namun Indonesia harus memperhatikan jaringan internet yang harus dapat menembus sampai ke pelosok Indonesia, sehingga dapat dilakukan secara serentak dan merata. berikut ini ada beberapa artikel yang dikutip yang menjelaskan perihal tersebut:


2015, Ujian Nasional Digelar Online
JAKARTA– Ujian nasional (UN) akan dilaksanakan secara online mulai tahun depan. Nanti tidak ada lagi naskah kertas di atas meja karena siswa akan mengerjakan soal secara langsung di depan komputer.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, mulai2015akanditerapkan UN dengan computer based test. Pemerintah akan menunjuk salah satu sekolah di tingkat kecamatan sebagai pusat tempat ujian. ”UN akan online dan offline. Soalnya akan dibuat lebih canggih, tanpa perlu ada kertas-kertas yang dicetak,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, kemarin.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, saat ini Kemendikbud sedang membuat sistem trial and error. Kemendikbud akan mencoba beberapa tes untuk mengetahui kemungkinan kegagalan. Mengenai infrastruktur komputer, dia mengklaim tidak akan ada masalah karena setiap sekolah negeri sudah mempunyai komputer sendiri. Kemungkinan di satu provinsi akan ditunjuk 10–30 sekolah sebagai pusat tempat ujian. Belum dapat dipastikan apakah hasil UN dapat diketahui setelah selesai ujian.

Namun, tanggal tes akan dibuat berbeda per masing-masing sekolah. Masyarakat juga diminta jangan khawatir ada kebocoran karena variasi soal akan dibuat lebih banyak lagi oleh perguruan tinggi sehingga setiap siswa akan menerima soal yang berbeda- beda. ”Jika memang diperlukan kerja sama dengan Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) maka akan kami lakukan.”

Musliar menyebutkan, sistem online ini akan menghemat anggaran negara untuk UN. Anggaran UN akan dihemat sebesar 50% dari anggaran UN tahun ini Rp580 miliar. Penghematan terjadi karena tidak ada pencetakan naskah soal dan lembar jawaban, dan juga pengawasan distribusi soal dan lembar jawaban. Pemerintah juga berkeyakinan sistem Online akan menjadikan UN yang bermutu, bermartabat, dan bermanfaat. Anggota Komisi X DPR Rohmani tidak setuju dengan sistem online ini.

Pasalnya, tes uji kompetensi guru (UKG) yang hanya diikuti 600.000 guru saja semrawut. Akibat koneksi internet buruk, banyak guru yang tidak lulus uji kompetensi tersebut. Selain itu, jaringan data pokok pendidikan (dapodik) saja masih banyak yang meributkan karena tunjangan guru banyak yang telat. Lalu, jika nanti UN akan online, siapa yang dapat menjamin tidak ada masalah yang dapat merugikan siswa.

Ketua Bidang Litbang Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mohammad Abduhzen meminta pemerintah tidak perlu mengganti sistem UN dengan online. Semestinya yang diperbaiki oleh pemerintah adalah model evaluasi sistem belajar siswa yang lebih rasional daripada UN.

Pemerintah juga diminta mencari sistem ujian yang mudah dipertanggungjawabkan karena UN menjadikan siswa nekat menyontek dan guru nekat memberikan bocoran jawaban.
Neneng Zubaidah 


UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan Ujian Nasional (UN) online bagi siswa. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.

Plt Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, sekolah-sekolah di daerah di Indonesia menyambut adanya UN online ini. Sekolah-sekolah itu cukup antusias karena banyak sekolah yang sudah lengkap sistem komputernya.

"Sudah banyak yang menulis pakai komputer daripada pakai tangan," ujarnya saat ditemui seusai sidang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Dia menuturkan, komputerisasi sudah menjangkau beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah, di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer.

Nizam mengatakan, pelaksanaan UN online akan dipersiapkan secara bertahap. Tahun ini, pelaksanaannya mulai diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda.

"Tahun ini kita coba untuk sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri. Kita kirim soal ke luar negeri karena di sana yang sudah siap dengan infrastrukturnya," imbuh Nizam.

Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa, misalnya, dengan menggelar ulangan harian  secara online.

"Beberapa sekolah sudah mulai melakukan itu meski bukan untuk UN, tapi untuk ujian kelas," katanya.

Selanjutnya, pada sekolah yang sudah siap tadi, menurut Nizam, Kemendikbud berencana akan melakukan uji coba UN online pada 2015 nanti.

"Prototipenya sudah siap, baik itu sistem maupun bentuk soalnya. UN online 2015 kita buat sebagai pilot project. Kalau nanti dari perkembangannya dilihat bisa lebih baik, kalau berhasil, kita coba 2016 secara bertahap. Kita lihat kondisi di lapangan," ujar Nizam.

Menurut dia, penerapan UN online merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang kian pesat saat ini. Hal demikian, lanjut Nizam, guna mencegah beberapa masalah yang kerap terjadi saat UN, yaitu pemborosan penggunaan kertas, keamanan, dan kebocoran soal.

Fitri Prawitasari



Sumber:

http://www.koran-sindo.com/node/372315
http://edukasi.kompas.com/read/2014/03/07/1127369/UN.Online.Akan.Diuji.Coba.pada.2015
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar